TK SD ISLAM NURUL FIRDAUS
SEKOLAH ISLAM BERBASIS KARAKTER
Friday, May 12, 2017
Tuesday, March 28, 2017
PERTOLONGAN ALLAH & KILAU NURUL FIRDAUS
Selasa, 14 Maret 2017..bagiku bagai hujan sehari yang menghapus panas bertahun lamanya .
Dan Ayat ini sungguh benar adanya…
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat
Sepuluh tahun adalah waktu yang ditetapkan Allah sebagai masa yang harus dilalui untuk bisa sampai di titik ” kemenangan”. Aku tidak mau menyebut ini sebagai puncak..sebab tak ada puncak sesunguhnya di dunia ini ..semua berputar…
Masih segar dalam ingatanku , hari dimana Ibu Diro tiba2 memanggilku minta bantuan untuk menawarkan sekolah TK nya siapa tahu ada yang berminat membelinya. Dalam hatiku bertanya2 mengapa beliau memanggilku bukan yang lain. Aku tidak berpengalaman menjual properti apalagi sekolah. Lantas dengan sedikit lancang aku justru melarangnya. Sayang betul sebuah sekolah dijual….
” Ibu sudah tua…dan gedung sekolahnya mau dijual aja untuk bagi waris. Nah Yayasan lengkap dan alat2 sekolahnya mau dijual juga. Soalnya sayang kalau tutup, sudah dapat Ijin Diknas”
Karena beliau bersikukuh, maka aku memohon agar beliau mengijinkan aku membelinya saja , padahal sungguh waktu itu belum terpikir darimana uang untuk membeli sekolah itu. Satu saja yang terbersit di pikiranku yakni menyelamatkan sekolah ini agar tidak jatuh ke tangan orang yang kurang tepat , apalagi sampai ditutup.
Lalu jawab Bu Diro waktu itu,” oh memang mbak bisa mengelola sekolah?”
Aku tertegun , ” saya bukan guru tapi saya peduli terhadap dunia pendidikan, apalagi kebanyakan dari mereka adalah anak dari saudara2 kita satu pengajian. Dan saya memang pernah bercita-cita punya sekolah…”
Bu Diro tersenyum lebar, matanya berbinar ” ooh kalo begitu mah gini aja atuh, saya sebenarnya niat mewakafkan sekolah ini ke Yayasan pengajian kita, dan saya sudah bicara tentang ini, tapi para pengurus Yayasan tidak ada yang bisa mengelola sekolah ini. Jadi sampai sekarang posisinya masih menggantung. Makanya saya mau jual aja. Saya juga tidak mau kalau setelah saya wakafkan sekolahnya tidak jalan.”
Bu Diro lalu menepuk lenganku,” karena mbak tadi bilang suka sama dunia pendidikan berarti bisa mengelolanya dong?”
” Saya belum tau bu, Insya Allah saya coba .”
” Kalau gitu saya mau bilang ke ketua Yayasan, mereka harus terima wakaf saya, karena ada Mbak Nurul yang bersedia mengelola.”
Aku terkejut. Hening beberapa saat. Sejurus kemudian kukatakan padanya,” Mangga bu, ibu sampaikan ke ketua Yayasan. Insya Allah saya siap. Mungkin ini cara Allah memberi jalan terbaik untuk kita semua. Ibu dapat pahala jariyah dengan wakaf, dan karena ini diserahkan ke Yayasan maka saya juga siap beramal sholih mengelola sekolah ini untuk menabung pahala jariyah saya.”
Kutatap mata sepuh beliau yang berkaca-kaca, tapi senyumnya memancarkan kelegaan , ” Aamiiin. Ibu akan segera urus semuanya ya..termasuk akta nya. Jazakillahu Khoiro mbak mudah2 an barokah.”
” Aamiin…” sahutku . Seketika dadaku dipenuhi rasa syukur ..
Beberapa hari kemudian aku dipanggil Pembina Yayasan, ” jadi Nurul bisa dan bersedia ya mengelola sekolah ini? ”
“Insya Allah pak.” meski masih terbetik setitik ragu ..
” Ya sudah, amal sholih dikelola sakpol kemampuan ya. Mugo2 Allah paring lancar barokah, jadi pahala buat semua.”
” Aamiin.”
Sejak itu di tahun 2007 di tengah2 kesibukanku mencari maisyah , aku pun berbagi waktu tenaga dan pikiran dengan langsung berkecimpung di TK Islam Nurul Firdaus. Kebetulan saja nama depannya sama dengan nama depanku. Atau ini bukanlah suatu kebetulan? Karena qodar setiap makhluk sudah tertulis lima puluh ribu tahun sebelum semesta tercipta.
Langkah awal adalah memindahkan sekolah ke rumahku, karena ruko tempat semula sekolah itu berada segera terjual, dan Yayasan belum memiliki tempat pengganti . Aku tidak ingin terlalu banyak berpikir, apa yang bisa dilakukan, kulakukan segera. Soal resiko biarkan belakangan saja, toh hidup ini antara lain memang berisi resiko. Kurelakan sebagian besar ruang dirumahku bagian bawah maupun lantai atas menjadi tempat belajar sekitar 15 anak yang terbagi menjadi dua kelas TK A dan TK B .
Aku bersyukur rumah yang semula sunyi mendadak meriah, riuh suara anak. Kunikmati kebisingan celoteh mereka, rumah yang jadi tak rapih, tamu kantor yang kadang bingung waktu mereka datang berkunjung, kurelakan dinding dan lainnya yang menjadi sarana eksplorasi mereka, ketersembunyianku ketika aku kangen makan Mie instan di kamar…. agar mereka tidak tergoda makan Mie Instan hahaha… Begitu juga dengan suara-suara sumbang berbagai pihak. Semuanya kunikmati saja.
Hikmah dari keberadaan sekolah di rumahku, aku jadi bisa lebih fokus learning by doing menangani sekolah ini karena terlihat di depan mata. Kebetulan aku juga berkantor di rumah.
Setahun aku berbagi tempat dengan anak-anak. Alhamdulillah akhirnya Yayasan bisa meminjam satu rumah kosong yang lebih layak untuk dijadikan Sekolah TK.
Keberadaan gedung sekolah yang sudah terpisah dari rumah, membangkitkan rasa percaya diri semua pihak termasuk orang tua murid. Bahkan beberapa orang tua murid mengusulkan perlunya Yayasan mendirikan SD sekolah dasar yang bisa membuat pendidikan putra putri mereka terus berkesinambungan. Apa yang mereka pikirkan sebenarnya sejalan dengan pikiranku, hanya saja aku merasa tidak akan sanggup berjalan sendiri tanpa dukungan orang tua sebagai stake holder.
Perjuangan tahap kedua dimulai. Aku berusaha menyampaikan aspirasi mereka pada seluruh unsur Yasayan. Mulailah musyawarah2 panjang digelar. Sampai beberapa lama, tak juga turun keputusan. Apakah kita akan membangun SD atau atau tidak. Pembicaraan berkutat seputar apa dulu yang harus disiapkan, bagai teori telur dan ayam.
Di tengah ketidakpastian aku bergeming… Modalku hanya Bismillah… jika Allah berkehendak tidak ada sesuatupun yang tidak mungkin terwujud. Toh niat dan tujuan kami benar, yakni untuk menyelamatkan anak2 agar bisa tetap terbimbing dengan pola yang sama yang kami yakini terbaik dan benar secara dunia terlebih akherat.
Bagai digerakan oleh satu kekuatan, teman2 dengan ruh yang sejiwa berkumpul Bu Tri sahabatku ( almh), bu Anggi dan bu Ami bersatu menyuarakan pentinganya wacana pendirian SD segera wujud. Modal nekad , kami pun maju ke Yayasan dengan membawa lima nama anak calon murid kelas 1, yang itupun belum tentu confirm .
Akhirnya kenekad an kami berbuah manis. Pengurus2 Yayasan menyetujui proposal kami, itupun dengan syarat…semua harus berani “pahit” dan konsekuen.
Pada 2010, dengan pertolongan Allah berdirilah SD Islam Nurul Firdaus dengan kondisi sangat minimalis dan miris. Kami memulai perjuangan dari sebuah rumah tua di tengah ilalang, di belakang gawang ujung lapangan sepak bola. Bangunan itu lebih pantas jadi rumah pawang.. ya pawang ular karena kadang masih berkeliaran ular disana ! Bahkan beberapa orang mengira sekolah kami adalah warung kopi ! karena bentuknya mirip warung.
Waktu itu Bu Anggi kutunjuk sebagai Kepala Sekolah merangkap guru kelas 1. Beberapa bulan kemudian barulah datang seorang guru yang siap mengajar kelas 1. Bu Indri bagai suplai darah segar di tengah kondisi kami yang kurang darah.
Maha berat bagi kami meyakinkan orang tua agar bersedia menyekolahkan anaknya disini. Kami maklum karena memang belum ada yang pantas kami jual apalagi kami banggakan kepada mereka. Tatapan mereka yang ragu sampai sinis adalah makanan harian kami, plus bahasa2 mulai dari sindirian halus, bisik2 di belakang kami maupun perkataan langsung yang sakitnya melebihi bilah belati juga menjadi lecut yang membuat kami justru ingin berlari lebih cepat mencapai tujuan.
Jika Allah bukan sandaranku, entahlah mungkin aku sudah tersungkur kalah perang. Siapalah aku ini hanya seorang perempuan yang waktu itu sendirian , yang cuma ingin menjaga amanah dari orang2 yang mempercayakan sekolah ini kepadaku. Dan hanya ingin anak2 mendapatkan pendidikan dengan porsi yang tepat sesuai Quran Hadist. Aku bukan ahli di bidang pendidikan, bukan juga guru, aku cuma seorang perempuan yang mengharap rihdo Allah dengan hal sekecil apapun yang bisa bermanfaat bagi sesama
Jujur saja kadang aku merasa tak berdaya, tapi tatapan mata anak2 , guru2 dan orang tua murid yang masih mendukungku menjadi amunisi bagiku untuk terus berjuang. Dan bagai komandan pasukan perang, aku terus memompakan semangat pada mereka dan pada diriku sendiri..bahwa kita sedang berjihad Fii Sabilillah, mencetak generasi penerus pejuang agama Allah. Sepanjang Pucuk pimpinan belum memerintahkan untuk berhenti maka kami pantang berhenti.
Ada yang bertahan untuk terus seiring sejalan denganku, tapi kebanyakan tumbang satu demi satu. Aku tak bisa menyalahkan mereka pun memaksa mereka untuk tetap berjuang bersama di tengah himpitan keadaan dan gaji yang jauh dari standar. Tak mudah….
Setiap manusia tentu punya cara sendiri dalam menyikapi situasi. Tak bisa kupaksakan mereka mengikuti caraku menyikapi dunia. Secara lahiriah kondisiku lebih pahit dari mereka , karena bahkan aku tidak menerima imbalan materi atas apa yang telah kulakukan. Tapi secara batin aku merasa kaya, karena aku “berdagang” dengan Allah. Nyatanya aku tak sempat kelaparan, dan sahabat2 yang baik, dukungan dari seluruh unsur Yayasan, usahaku yang dilancarkan, kesehatan, kelancaran ibadah..semua itu Rizki tak terhingga dari Sang Maha Kaya. . Rasa syukur atas semua itu makin membuatku terus menggali apapun yang dapat kuberikan bagi sekolah ini.
Waktu berlalu, guru2 datang dan pergi silih berganti. Tak terkecuali beberapa murid pun akhirnya permisi . Tapi sekali lagi aku tak ingin berhenti. Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang.
Meski terseok..terombang ambing diterjang gelombang aku tetap yakin pertolongan Allah sangat dekat…
Di tengah badai, Alhamdulillah pengurus Yayasan mengirimkan nakhoda untuk membantuku mengendalikan kapal agar tak karam. Beliau ditunjuk sebagai ketua BPS. Kemudian aku diposisikan sebagai Wakil ketua BPS di samping posisiku sebagai bendahara Yayasan yang notabene tak pernah berurusan dengan uang, karena memang belum ada uang yang dikelola. Sebenarnya semua posisi itu tak begitu berarti bagiku. Pengakuan Allah lebih penting dari sekedar pengukuhan posisi, sebab aku sudah mengukuhkan diriku sendiri semampuku bekerja untuk Allah
Kehadiran ketua BPS makin memperjelas agenda kami. Beliau mendukung dan mewujudkan keinginan kami agar sekolah segera memiliki gedung sendiri layaknya sebuah sekolah. Karena banyak orang tua yang gagal mendaftarkan anak demi melihat bangunan sekolah yang bagai warung kopi itu… Yaa aku maklum kita memang berbeda zaman dengan era Laskar Pelangi… Meski kisah itu sangat menginspirasiku dan kutularkan pada Laskar Nurul Firdaus..
Di awal tahun 2014, mulailah Peletakan Batu pertama mengawali proses pembangunan gedung SD yang baru di samping masjid , masih di dalam komplek perumahan yang sama. Kami semua bersyukur , apa yang selama ini menjadi doa akhirnya terkabul.
Tapi rupanya, Allah tak ingin membuat kami terlalu berbunga2…. badai belum berlalu, bahkan kali ini lebih dahsyat dan terang benderang, bahwa ada beberapa pihak yang tidak berkenan dibangun gedung sekolah di lingkungan perumahan ini. Padahal yang kutahu perumahan2 elit di luar malah sengaja mendatangkan sekolah untuk berdiri di dalamnya karena itu akan meningkatkan kredibilitas dan fasilitas pendidikan yang ditawarkan akan menjadi point plus sebuah perumahan. Sejatinya keberpihakan pada pentingnya pendidikan menjadi indikator kualitas intelektual seseorang. Ya tapi mungkin beberapa pihak di perumahan ini punya pandangan tersendiri . Bersyukur beberapa saja…tidak semuanya.
Tamparan keras ini sangat menohok membuatku tersungkur dan terkapar pasrah. Berhari2 aku bersimpuh di atas sajadah yang basah air mata. Bahu kecilku teramat berat memikul beban. Ya Allah jika memang Engkau berkehendak perjuangan kami harus berakhir sampai disini, aku ridho melepas semua ini. Aku cuma mahluk kecil tanpa daya upaya. Engkau penentu segala. Mungkin apa yang selama ini kami lakukan boleh jadi salah, mengusik dan tidak berkenan di mata manusia… tapi aku berharap tidak salah di mata Engkau. Engkau Maha Tahu apa yang tersembunyi jauh di lubuk hati.
Dalam keterpurukan , beruntung saat itu aku tidak lagi sendiri. Belakangan kusadari bahwa Allah mengirimkan seorang laki2 untuk jadi suamiku di 2012 bukan tanpa alasan. Ternyata dialah pahlawanku, pelindungku ,pendukungku, pelipur laraku.
Situasi yang genting nyaris membuat Pembina Yayasan mengambil keputusan untuk menutup SD. Aku faham, beliau dihadapkan pada pilihan yang sulit dan tidak ingin terjadi konflik di komplek perumahan itu. Dan aku cuma bagian kecil yang tak berarti di komplek ini..bukan siapa2. Aku pasrah… niatku sejak awal adalah sakdermo beramal sholih, bukan mencari nama , bekerja apalagi mencari jabatan. Ketika pimipinan yang aku hormati memutuskan apapun yang beliau anggap terbaik, maka sebagai anak buah aku harus tunduk dan patuh tanpa syarat.
Dalam hari2 diamku, ternyata suamiku tak tinggal diam. Beliau sampaikan kepada pembina Yayasan bagaimana guru2 mendatangiku sambil berderai air mata menyesali keputusan yang mereka dengar, dan memikirkan bagaimana nasib murid2 kami yang saat itu sudah sampai kelas 4 dengan jumlah murid sekitar 20 anak. Memikirkan para orang tua yang selama ini ridho berjuang bersama demi pendidikan yang tepat bagi putra putrinya. Suamiku juga sampaikan bagaimana diriku yang dalam kepedihan berusaha menenangkan mereka , meminta mereka berusaha pasrah sepertiku .
Suamiku hanya menceritakan apa yang beliau lihat di lapangan, tapi beliau pun pasrah pada keputusan apapun yang akan diambil oleh Pembina. Kami tidak menggenggam hak dan wewenang apapun.
Rupanya, Allah juga tak tinggal diam. Makin kuyakini bahwa apa2 yang jelas dinyatakan sebagai milik Allah maka Allah akan menyelamatkannya. Melalui proses panjang, akhirnya sekolah tak jadi ditutup. Kami semua sujud penuh kesyukuran.
Pada akhir 2014 bangunan baru yang belum sempurna itupun segera kami tempati dengan rasa syukur dan suka cita, kami khusnudhon bahwa bangunan baru ini akan menaikan animo . Meskipun ternyata setelah bangunan berdiri, tetap ada alasan bagi para orang tua untuk tidak mendaftar , mulai dari ijin yang belum turun, sampai keraguan pada kualitas guru karena sebagian besar Mubalighot.
Sebagai seseorang yang didapuk , tentu semua aspirasi berusaha kutampung, meski kadang bagai benang kusut yang harus diurai satu persatu. Banyak kepala, banyak kepentingan, banyak juga yang terluka…
Soal guru2..rasanya tidak mungkin aku jelaskan satu persatu apa yang sudah kami lakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Meskipun sudah terbukti , hampir 90% lulusan TK Nurul Firdaus menduduki peringkat pertama di beberapa SD negeri dan swasta favorit sebelum SD Nurul Firdaus berdiri. Intinya apapun yang kita lakukan , tak akan pernah bisa memuaskan semua orang.
Nyaris dalam tidurkupun mimpi yang muncul adalah seputar sekolah. Terlebih dalam keadaan terbangun, saat meeting dengan klien pun aku harus bisa merespon laporan2 yang masuk dari sekolah dan butuh jalan keluar
Kukatakan pada guru2, bahwa mereka terpilih berada di tempat istimewa ini karena Allah yang menganggap mereka istimewa. Pandangan Allah Maha Benar , sementara pandangan manusia lebih banyak subjektif. Coba jika dasarnya hanya sekedar Ijazah S1 PGSD tanpa latar belakang mubalghot bagaimana mungkin program Tahfidz bisa berjalan? Bagaimana praktek memberi teladan akhlak yang baik bisa berjalan? Bagaimana bisa sabar membimbing anak2 berkebutuhan khusus tanpa basic agama yang kuat? Dan padahal Sekolah kami sejak awal sudah jelas berbasis Karakter atau Akhlakul karimah.
Terbukti ketika akhlak anak sudah membaik, mereka faham bagaimana harus takdzim terhadap guru dan ilmu maka mereka bisa menyerap ilmu dengan baik. Kami memakai “Teori Langit” bukan teori bumi semata…
Aku fokus memilih memperbaiki segala sesuatu di internal, terutama mental para guru yang kadang terluka, ketimbang berusaha menjelaskan kepada semua pihak. Tentu dengan tetap menghargai pilihan dan cara pandang orang yang berbeda dengan kita. Prinsipku jika kita dicemooh, bersyukur saja bahwa kita bukan pihak yang mencemooh. Atau jika kita didholimi juga tetap beryukur karena kita diqodar bukan sebagai pihak yang mendholimi.
Caraku ini mungkin tidak berkenan bagi beberapa orang , mereka menganggapku cuek dan over confidence , Sebenarnya aku hanya tidak ingin bersikeras menjelaskan siapa diri kita, karena orang yang menyukai kita tak membutuhkannya dan orang yang membenci kita tak akan percaya ( Ali Bin Abi Tholib).
Ijin Operasional yang rumit dan panjang Alhamdulillah akhirnya berhasil kami kantongi di tahun 2015. Dan satu persatu orang tua mulai mempercayakan pendidikan putra putrinya di Nurul Firdaus. Sehingga Alhamdulillah kini total murid SD mencapai 47 siswa. Sungguh ini anugerah luar biasa bagi kami seluruh unsur di Nurul Firdaus termasuk orang tua murid yang tanpa lelah terus saling menguatkan.
Dan pada Selasa, 14 Maret 2017…waktu membuktikan bahwa tak ada perjuangan yang sia2.
Di bawah langit yang membiru cerah ..matahari meredup seakan menaungi kami yang mengangkat tangan mengamini doa barokah dari Ulama sekaligus Sebagai Tokoh Pendidikan Karakter KH. Sulthon Aulia yang sengaja meluangkan waktu datang ke sekolah kami untuk menandatangani prasasati dan mendoakan sekolah ini agar terus bisa berkembang, berbuah, berbarokah illa yaumil qiyamah.
Air mataku meleleh, aku bergetar menadah tangan ke langit… aku tak menyangka akhirnya penantian selama sepuluh tahun terjawab dengan indah. Tak lupa kusyukuri semua amal sholih suami tercinta yang berusaha mewujudkan satu demi satu apa yang ingin kuwujudkan meski kadang tersimpan samar di hatiku.
Seluruh peluh , lelah jiwa raga , dan air mata seakan terhapus dalam sekejap.
Allah mengqodar di tahun ke sepuluh keberadaaan Nurul Firdaus secara De Jure dan De Facto dengan hadirnya Bpk Sulthon Aulia menjadi lebih jelas. Dan Insya Allah ini adalah saatnya bagi kami untuk tinggal landas…menuju dunia luas….
Dan seperti ayat di atas… Idza Jaa’a Nasrullohiwalfath.. Ketika Pertolongan Allah sudah datang dan kemenangan.. Inilah Fathul Nurul Firdaus, insyaAllah akan berbondong2 anak masuk ke Nurul Firdaus…dan itu harus lebih membuat kami Bertasbih dan memohon ampunanNya.
Tulisan ini sekedar menjadi pengingat agar kami tidak melupakan pahitnya berjuang sehingga tidak lupa diri di saat menang….
Semoga Laskar Nurul Firdaus benar-benar menjadi Cahaya surga yang kilaunya menjadi penerang semesta
Tuesday, January 5, 2016
Penasaran dengan Escavator
"awaaaas...ada mobil truk..."
Anak-anak TK Nurul Firdaus malah berlarian keluar demi mendengar suara riuh beberapa kawan mereka yang melihat kedatangan sebuah kendaraan besar berwarna kuning tapi jalannya sangat lambat.
" itu bukan truk..." sahut yang lain
" Itu Buldozer nak, atau disebut juga Escavator" jelas Bu guru
" Ooooh..jalannya kok pelan bu?"
" Iya...kalau cepat bahaya, nanti bisa menabrak semua yang ada depannya>'
" Itu kok ada serok nya?"
" Sebentar, mari kita tanya kepada supirnya ya
Anak- anak pun berlarian mendekat ke escavator yang terpaksa berhenti dihadang anak-anak.Setelah permisi kepada Pak Supir, mereka pun tidak menyia-nyiakan kesempatan melancarkan aksinya..memanjat tiap bagian yang bisa dipanjat dari escavator yang kebetulan akan dipakai untuk mengeruk tanah, yang akan dijadikan fondasi dan basement sebuah mesjid besar di dekat sekolah.
Escavator adalah alat berat yang biasa digunakan dalam industri konstruksi, pertanian atau kehutanan. Mempunyai belalai yang terdiri dari dua tungkai; yang terdekat dengan body disebut boom dan yang mempunyai bucket (ember keruk) disebut dipper. Ruang pengemudi disebut House - terletak diatas roda (trackshoe), dan bisa berputar arah 360 derajat.
Escavator memiliki fungsi utama untuk menggali dan memuat tanah galian tersebut ke dalam truck atau lokasi penumpukan. Dalam industri kehutanan Escavator digunakan untuk mengangkut kayu (logs). Selain itu Escavator juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan (sloping). Perlu operator berkeahlian tinggi untuk dapat membuat sloping ini.
Escavator diciptakan pertama kali pada tahun 1835 oleh seorang ahli mekanik berusia 22 tahun asal Amerika Serikat yang bernama William Smith Otis. Escavator ciptaan Otis pada awalnya digerakan oleh mesin uap dan menggunakan rel kereta api untuk dapat berjalan. Hal ini dikarenakan escavator tersebut awalnya diciptakan untuk memudahkan pekerjaan penggalian rel kereta api.
Pada tahun 1939 Otis menerima hak paten atas mesin ciptaannya ini, namun pada tahun yang sama ia meninggal dunia. Otis meninggalkan 7 unit escavator yang kemudian dikembangkan oleh tehnologi modern.
Jadi , sekarang sudah tahu ya bahwa escavator bukan untuk dikendarai manusia seperti bus yang biasa membawa kalian jalan-jalan, tetapi dia adalah Alat Berat. Ayoo..turuun yaa sayaang..foto-fotonya sudah selesai nanti supirnya tidak bisa bekerja.
Anak-anak TK Nurul Firdaus malah berlarian keluar demi mendengar suara riuh beberapa kawan mereka yang melihat kedatangan sebuah kendaraan besar berwarna kuning tapi jalannya sangat lambat.
" itu bukan truk..." sahut yang lain
" Itu Buldozer nak, atau disebut juga Escavator" jelas Bu guru
" Ooooh..jalannya kok pelan bu?"
" Iya...kalau cepat bahaya, nanti bisa menabrak semua yang ada depannya>'
" Itu kok ada serok nya?"
" Sebentar, mari kita tanya kepada supirnya ya
Anak- anak pun berlarian mendekat ke escavator yang terpaksa berhenti dihadang anak-anak.Setelah permisi kepada Pak Supir, mereka pun tidak menyia-nyiakan kesempatan melancarkan aksinya..memanjat tiap bagian yang bisa dipanjat dari escavator yang kebetulan akan dipakai untuk mengeruk tanah, yang akan dijadikan fondasi dan basement sebuah mesjid besar di dekat sekolah.
Escavator adalah alat berat yang biasa digunakan dalam industri konstruksi, pertanian atau kehutanan. Mempunyai belalai yang terdiri dari dua tungkai; yang terdekat dengan body disebut boom dan yang mempunyai bucket (ember keruk) disebut dipper. Ruang pengemudi disebut House - terletak diatas roda (trackshoe), dan bisa berputar arah 360 derajat.
Escavator ada yang mempunyai roda
dari ban biasa digunakan untuk jalanan padat dan rata disebut "Wheel
Excavators" dan ada yang mempunyai roda dari rantai besi yang akan
memudahkan nya untuk berjalan di jalanan yang tidak padat atau mendaki.
Escavator beroda rantai besi ini disebut juga "Crawler Excavators"
Tungkai
dari excavators dioperasikan dengan sistem engsel (winches) yang
ditarik oleh mesin hydraulic dengan menggunakan kawat baja.
Escavator memiliki fungsi utama untuk menggali dan memuat tanah galian tersebut ke dalam truck atau lokasi penumpukan. Dalam industri kehutanan Escavator digunakan untuk mengangkut kayu (logs). Selain itu Escavator juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan (sloping). Perlu operator berkeahlian tinggi untuk dapat membuat sloping ini.
Escavator diciptakan pertama kali pada tahun 1835 oleh seorang ahli mekanik berusia 22 tahun asal Amerika Serikat yang bernama William Smith Otis. Escavator ciptaan Otis pada awalnya digerakan oleh mesin uap dan menggunakan rel kereta api untuk dapat berjalan. Hal ini dikarenakan escavator tersebut awalnya diciptakan untuk memudahkan pekerjaan penggalian rel kereta api.
Pada tahun 1939 Otis menerima hak paten atas mesin ciptaannya ini, namun pada tahun yang sama ia meninggal dunia. Otis meninggalkan 7 unit escavator yang kemudian dikembangkan oleh tehnologi modern.
Jadi , sekarang sudah tahu ya bahwa escavator bukan untuk dikendarai manusia seperti bus yang biasa membawa kalian jalan-jalan, tetapi dia adalah Alat Berat. Ayoo..turuun yaa sayaang..foto-fotonya sudah selesai nanti supirnya tidak bisa bekerja.
Mengamati Uniknya Undur Undur
Pagi cerah, senyum anak-anak TK Nurul Firdaus merekah, tetapi mata mereka membelalak penasaran ketika gurunya mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong plastik...
" Iiih apa itu buuu?"
" Kalian belum tahu ini apa? ini namanya undur-undur."
" Mundur-mundur? kok?" Seketika tawa anak-anak pecah.
" Bukan , sayang..ini undur-undur. Memang suka jalan mundur."
" Iiih apa itu buuu?"
" Kalian belum tahu ini apa? ini namanya undur-undur."
" Mundur-mundur? kok?" Seketika tawa anak-anak pecah.
" Bukan , sayang..ini undur-undur. Memang suka jalan mundur."
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya yang berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga serangga ini dianggap sebagai "singanya para semut".
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa.
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal,
pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya.
Hal yang unik pada larva undur-undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga
beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi
perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur
dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan.
Perilaku Undur-undur pun sangat unik , Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir hingga tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya.
Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya dari gerakan korbannya.
Nah , jadi kalian semua sudah tahu ya..apa itu si Undur-undur yang suka mundur-mundur..:)
Sunday, March 16, 2014
Maket Gedung Baru SDI Nurul Firdaus
"MOHON DOA RESTU"
Segera dibangun gedung baru sekolah kami ,TK & SD Nurul Firdaus
di Komplek Puri Idaman, Jl.Bintara Jaya Raya no.354, Sumber Artha, Kalimalang, Bekasi Barat.
Semoga dengan berdirinya gedung baru ini, Nurul Firdaus makin berkembang, berbuah , berbarokah untuk pembinaan anak2 negeri illa yaumil qiyamah.
Friday, August 30, 2013
Apa kabar semua?? Lama tidak menyapa..
Sibuk mempersiapkan " wajah baru" Nufis dengan team work baru yang Insya Allah lebih solid, handal dan siap tinggal landas..terbang menuju dunia luas.
Mulai hari ini dan ke depan, insya Allah kami akan rutin berbagi apapun yang bermanfaat bagi kita semua...
Salam Nufis...
Sibuk mempersiapkan " wajah baru" Nufis dengan team work baru yang Insya Allah lebih solid, handal dan siap tinggal landas..terbang menuju dunia luas.
Mulai hari ini dan ke depan, insya Allah kami akan rutin berbagi apapun yang bermanfaat bagi kita semua...
Salam Nufis...
Tuesday, November 13, 2012
OPEN AIR SCIENCE PROJECT...
Yang asyik dari sekolah kami....Pelajaran Olah Raga dipadu dengan Science. Seruu ! apalagi dilakukan di tempat terbuka, di bawah pepohonan ....suasananya jadi betul-betul seperti berada di kaki gunung merapi :)
Untuk membuat eksperimen gunung meletusnya, lakukan langkah di bawah ini ya kawan:
- Isi wadah (panci/baki) dengan sedikit air, dan larutkan bubuk soda kue secukupnya.
- Tuangkan cuka secukupnya ke dalam larutan soda kue dan lihatlah gelembung gas seperti lava yang terbentuk akan terus naik ke atas kawan.
Eksperimen ini bisa di buat lebih seru
loo.. Kawan-kawan bisa membuat replika gunung berapi nya terlebih
dahulu, lalu tambahkan pewarna berwarna merah, pasti jadi lebih seru,
seperti melihat letusan gunung berapi sungguhan kawan .
Apa kata sains?
Gelembung yang terbentuk adalah gas
karbon dioksida. Karbon dioksida adalah gas yang terbentuk ketika cuka
(asam) bereaksi dengan soda kue (basa). Ketika keduanya bereaksi saat
dicampurkan, keduanya membentuk asam karbonat yang sangat tidak stabil,
dan secara cepat terpisah menjadi air dan gas karbondioksida yang terus
naik ke atas dan terpisah dari larutannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)